EFEK PEMBELAJARAN DARING (ANTARA MALAS DAN MELAS)

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali pada sektor pendidikan. Sudah satu tahun dua bulan pembelajaran di sekolah dilakukan secara daring, hal ini tentu membutuhkan adaptasi baru bagi guru dan siswa. Banyak kendala yang dihadapi  dalam pembelajaran online ini. Guru harus banyak berinovasi agar pembelajaran menarik sedangkan siswa  harus mengikuti dan beradaptasi dengan model pembelajaran yang diberikan oleh guru. Banyak permasalahan muncul dari pihak siswa, diantaranya tidak memiliki quota yang cukup karena terdesak kebutuhan ekonomi keluarga, lokasi rumah yang kurang mampu menangkap signal, tidak memiliki smartphone, memiliki fasilitas tapi malas, kurang dukungan dari orang tua, dan berbagai macam masalah lainnya. Hal ini tentu harus ada solusinya dari sekolah.

MTsN 1 Pandeglang memberikan berbagai solusi untuk permasalahan siswa ketika belajar daring, dimulai dari dilakukannya kegiatan Home Visit oleh Wali Kelas. Para wali kelas mengunjungi rumah siswa yang bermasalah, seperti kurangnya intensitas kehadiran di kelas maya, tidak mengumpulkan tugas yang diberikan guru, dan sebagainya.

Hani Kusuma Dewi wali kelas 9-J Selasa (6/4) mengatakan bahwa “Setiap siswa punya penanganan yang berbeda-beda dari setiap masalah yang mereka buat,  terutama berkaitan dengan nilai atau mapel di sekolah. Sebagai wali kelas saya berupaya secara lisan terlebih dahulu melalui aplikasi WA seacra japri. Jika tidak ada perubahan juga, maka home visit dilakukan”.

Sejalan dengan yang dikatakan Hani Kusuma Dewi, Oom Sunarsih selakuk Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan menegaskan bahwa “Banyak permasalahan muncul dalam pembelajaran daring, dan itu tugas wali kelas yang pertama kali menangani dengan melakukan pendekatan ke siswa. Apabila tidak ada perubahan maka wali kelas dipersilahkan untuk melakukan Home Visit”.

Kegiatan home visit adalah pilihan terbaik ketika komunikasi jarak jauh sulit menemukan solusi. “Saya mendatangi langsung anak, ada yang masih tidur jam 09.00 pagi, ada yang smartphone-nya gantian dengan kaka dan adiknya, dan masih banyak yang lainnya. Siswa yang malas terus diberikan motivasi begitu juga orang tuanya, sedangkan bagi yang memang tidak mempunyai fasilitas dibantu oleh madrasah pembelian pulsa atau boleh datang ke madrasah untuk menghubungi guru mata pelajaran dengan tentu saja dijaga protokol kesehatannya”.

Kepala MTsN 1 Pandeglang menyikapi hal ini dengan memberikan kebijakan untuk membantu siswa yang bermasalah dalam pembelajaran daring. “Kami pihak madrasah berusaha untuk memfasilitasi siswa semaksimal mungkin dengan memberikan quota, mengintruksikan wali kelas untuk melakukan home visit, memfasilitasi siswa yang memang tidak mampu untuk menggunakan fasilitas yang ada di madrasah, dan masih banyak yang kami lakukan tergantung dari permasalahan siswa itu sendiri”. Motivasi pada siswa sebaiknya terus untuk ditingkatkan agar anak tidak terlena menjadi kaum rebahan efek dari pandemi ini, memberikan keringanan tapi tidak menghilangkan kedisiplinan pungkasnya.